Dalam buku places and peoples ini
menjelaskan kehidupan sosioalekonomi maupun politik di Asia tenggara. Dengan
berpedoman pada abad ke 18 setelah itu penulis juga membandingkan dengan abad
sekarang mengenai perubahan yang relative cepat diberbagai kawasan di Asia
Tenggara. Disini dijelaskan tentang keadaan masyarakat yang ada di daratan Asia
Tenggara yang hidup dalam heterogenitas kesukuan yang ada. Dan dijelaskan pula
perubahan yang terjadi di dalam masyarakat ketika alam jaman mulai bergerak dan
mereka mencoba beradaptasi dengan alam. Pada awal buku ini dijelaskan bahwa
penulis bercerita dan tertarik dengan keadaan geografis yang subur di Asia
Tenggara. Dan menjelaskan bahwa dalam pada abd ke 18 keadaan alamnya masih
alami dengan banyak terdapat hutan sebagai sumber pangan di daratan yang rendah
terdapat pertanian yang subur yang menanam tanaman padi. Selain itu terdapat
flora dan fauna yang sangat eksotik di daerah ini. Dan terdapat sungai sungai
besar yang memiliki lahan subur guna menunjang kebutuhan hidup, seperti
terdapat di Sungai Mekong tempat yang subur bagi pertanian. Dijelaskan pula
bahwa sektor ekonomi pada dipengharui oleh keadaan alam, sebagai contoh para
petani sangat bergantung dengan dengan hujan yang turun secara teratur dan
apabila terjadi perubahan yang tidak menentu mereka akan mengalami kerugian dan
terancam gagal panen. Dan hasil kayu dari hutan-hutan juga dimanfaatkan sebagai
bagiaan dari bangunan dan rumah-rumah penduduk. Keadaan tersebut
berangsur-angsur berubah ketika terjadi masa penjajahan atau
kolonialismedaerah di Asia Tenggara. Dan
terjadinya transformasi kearah modern pun dimulai. Denga dikenalkannya dengan
aturan-aturan baru yang berbasis pada aturan eropa juga menjadikan sturktur
masyarakat didalamnya juga terpengaruh. Sebelum kolonilasime masuk, sudah
terlebih dahulu masuk bangsa-bangsa yang telah mejalin hubungan dengan daerah
di Daratan asia tenggara. Yang meneyebarkan agama seperti hindu, budha islam
dan Kristen. Dan pada abad selanjutnya mucul beberapa pahan seperti komunis,
liberalis dan kapitalisme.beberapa hal tersebut pada selanjutnya akam
mempengaruhi masyarakat yang ada di dalam masyarakat Asia tenggara.
Dalam hal letak goegrafis yang mempunyai banyak kepulauan masyarakat di
Asia Tenggara sendiri hidup dalam lingkungan yang berbeda, hal tersebut terjadi
karena hidup dikepulauan maka mereka akan terisolasi satu dengan yang lain.
Dalam kepualuan tersebut juga dipengaruhi subur tidaknya pulau tersebut sebagai
lahan penghidupan, hal tersebut juga terlihati di Indonesia, seperti beberapa
pulau memiliki kepadatan penduduk yang tinggi disisi lain berpenduduk jarang.
Dalam tererasingan tersebut muncul berbagai budaya yang berbeda, sehingga
memunculkan keunikan tersendiri.kepulauan di Asia Tenggara sendiri tercatat
sebanyak 25.000 pulau. Dan di Indonesia terdapat kurang lebih 17.500 pulau.
Sebagai wilayah kepulauan di kawasan Asia Tenggara mempunyai tingkat yang
relative tinggi mengalami bencana, serti letusan gunung Krakatau pata tanggal
26 agustus 1883 dan menewaskan tiga puluh enam ribu akibat terjangan tsunami
yang diakibatkan letusan gunung tersebut. Selain itu bencana yang dahsyat juga
pernah terjadi di Filiphina Minatubo jug meletus tahun1991 yang menewaskan
200.000 hetar.
Sistem mata pecaharian masyarakat di
daratan Asia Tenggara adalah nelayan yang telah didukung oleh geografis sebagai
wilayah kepulauan. Dalam hal pekerjaan sudah terdapat pembagian kerja yang
sederhana, yaitu laki-laki sebagai tulang punggung keluarga mencari ikan di
pantai dan istri dan anak membantu untuk memperbaiki jarring yang rusak. Tempat
tinggal mereka terdapat di tepi pantai dan pinggir pantai yang terbuat dari
papan-papan kayu dan tiang-tiang yang menjorok keluar sehingga seperti rumah
panggung, dan perahu sebagai temapt mecari nafkah ditempatkan dibawah rumah.
Sistem ini mata penacaharian ini berkembang sejalan dengan perahuperahu yang
dibuat modern. Terdapat pula sistem
bercocok tanam nomaden atau perladangan yang dikakukan oleh orang-orang
pedalaman yang tinggal dihutan-hutan dikawasan Asia Tenggara. Yang melakukannya
dengan tebang taman dan biasanya satu atau dua tahun mereka akan berpindah
tempah, dalam melakukan kegiatan ini dibutuhkan tenaga yang besar terdiri dari
keluarga yang terikat suku tersebut.selain tu terbapat sektor pertanian sebagai
mata pencaharian di kawasan asia tenggara dimana sektor ini menjadi dominan di
kawasan Asia Tenggara. Hal tersebut juga terlihat dari hasil besar sebagai hal
yang utamabagi kerajaan-kerajaan agraris seperti ayyutha, mataram islam di
jawa. Dalam perkembangannya sistem pertaian memperluas tanah sebagai lahan
untuk produksi yang digunakan sebagai ketahanan pangan dan juga untuk diekspor.
Dalam perkembangan ini juga mneyerap tanah bukan dari daratan rendah saja,
namun juga menggunakan dataran tinggi dengan metode penanaman terasering.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar