Gerakan Separatisme yang terjadi
di Thailand merupakan salah satu dampak dari kurangnya pemerintah dalam
menanggapi masalah yang ada di Negara tersebut. Gerakan separatisme ini ditandai
dengan pemberontakan-pemerontakan yang dilakukan oleh sebagian penduduk
Thailand yang menganggap bahwa pemerintah secara tidak langsung telah
mendiskriminasikan mereka. Secara umum gerakan seprataisme ini diartikan
sebagai pemerontakan teradadap Negara
yang dilkukan oleh beberapa kelompok yang tidak puas akan kebijakan terhadap
suatu negera.[1]
Dan biasanya sebagian besar gerakan ini dilkakukan oleh kolompok-kelompok entis
yang merasa tidak puas. Pemberontakan ini terjadi di wilayah selatan di bagian
Yala, Narathiwat, dan Pattani. Dapat terlihat dari sejarah panjang dari adanya
pembentukan masyarakat islam melayu di Thailand selatan pada waktu itu
kekuasaan masih dipenggah oleh kerajaan Siam. Pada saat ini juga sudah mulai
terjadi pergolakan dari wilayah selatan yang mayoritas beragama muslim. Dalam
berbagai hal masalah yang timbul dari pembentukan Negara baru yang juga
dipengaruhi oleh kekuatan asing, membuat konsep Negara Thailand atau Negara modern yang ingin menampilkan
sebuah identitas nasional , yang lebih menggunakan budaya dari kalangan
mayoritas dinegara tersebut. sehingga
akan berdampak perbuahan yang semula multi etnik di paksa menjadi Negara yang
bersifat seragam. Hal tersebut berdampak
pada tersingkirnya kaum minoritas dari Negara tersebut. beberapa pengamat luar
negeri berpendapat bahwa kaum minoritas dalam hal ini muslim melayu dianggap
sebagai ” tamu” bukan sebagai bagian dari keutuhan sebuah Negara. Sebagai dampak dari perkembangan ari
sturkut Negara yang juga sedikit banyak mempengaruhi tindakan separatisme ini.
Sejalan dengan hal tersebut kebijakn-kebijakan pemrintah yang di pimpin oleh
beberapa penguasa juga semakin membuat gerakan ini semakin intensif dilakukan.
Dalam beberapa
hal seperti keadaan ekonomi, politik dan budaya mereka terpinggirkan oleh
masyarakat Thailand lainnya yang beragama Budha. Dampak diri intimidasi
tersebut adalah banyaknya warga usia produktif terutama laki-laki yang tidak mendapatkan
pekerjaan di dearah tersebut. Hal tersebut juga melatarbelakangi pemeberontaka
tersebut yang berujung dengan ingin memisahkan diri dari Negara Thailand yang
sudah mereka anggap sudah ditak mampu menjalankan kebijakan secara adil. Peran
agama juga sangat mempengarhi dalam gerakan yang terjadi.gerakan main hakim sendiri yang
dilakukan oleh polisi Siam yang berjaga di wilayah selatan Thailand, yang
menuduh semena-mena warga muslim di wilayah tersebut, idak jarang setelah
mereka itangkap dipukuli. Hal terssebut yang juga melatarbelakangi
gerakan-gerakan separatism. Sebagai contoh dari gerakan yang kemudian akan
menjadi catatan bagi sejarah Thailand adalah gerakan yang dipelopori oleh Haji
Sulong, yang merupakan pemimpin dari gerakan muslim melayu yang menuntut
dominasi pemerintah terhadap orang-orang muslim di Thailand pada tahun 1948.
Dalam kejadian tersebut banyak korban jiwa baik dari aparat seperti polisi dan
tentara, kemudian korban yang paling besar adalah warga sipil atau anggota dari
gerakan tersebut yang umumnya masih berusia muda. Dalam pergerakan konteks
gerakan ini juga dipngaruhi oleh kesadaran umat muslim melayu di di Thailand
selatan terumatama pada pertengahan adab ke 20. Hal ini juga menandai sebuah
periode awal kebangkitan muslim di Thailand.
Paada periode ini generasi muda dari muslim melayu di Thailand sudah memiliki
ilmu cukup diperoleh dari pendidikan-pendidikan pesatren. Hal tersebut
selanjutnya member dampak pada pemikiran generasi muda untuk mendirikan sarekat
islam secara murni, dengan memahami ajaran Nabi Muhammad.
Gerakan-gerakan separatisme yang terjadi di negera ini
tidak lepas dari masalah etnisitas yang terdapat diberbagai wilayah. Sehingga
ketika sesuatu kelompok etnis tertentu merasa terdesak dengan keadan politik
yang ada dan tidak dapat diselesaikan dengan jalur damai, maka timbulah gerakan
represif tersebut. saya melihat masalah yang dihapadapi pemerintah Thailand
adalah upaya yang dilakukan terhadap kaum minoritas dalam hal ini maslim melayu
tidak dilakukan secara pendekatan-pendekatan yang lebih pasif. Hal tersebut
didukung dengan pemebentukan Negara Thailand yang modern dengan pemebntukan
sebuah identitas nasional yang lebih berpihak pada etnis mayoritas, kemduian
dilembagakan. Sehingga menyebabkan jurang pemisah antara kaum mayoritas dengan
minoritas, yang seharusnya dapat bersosialisasi satu dengan yang lain. Saya
juga melihat peran kekuataan asing juga berpengaruh dalam pembentukan Negara
ini. Selain itu tindakan yang dilakukan oleh oknum pemerintah terhadap masyakat
muslim melayu yang terdapat di wilayah tersebut, mengakibatkan tidak percayanya
penduduk terhapat pemerintah pusat. Yang sudah dianggap lalai dalam tugasnya
memberikan keadilan bagi masyarakat. Maka tidak heran bentrokan-bentrokan yang
tidak dalam diselesaikan ini menimbulkan gerakan separatism yang dilakuakan
oleh masyarakat muslim melayu yang terdepat pada wilayah selatan tersebut.
gerakan-gerakan seperti tersebut juga terjadi di berbagai wilayah Negara lain,
yang sebagian besar gerakan tersebut dilatar belakangi oleh, keadaan
social,ekonomi, politik yang tidak berpihak pada mereka. Dengan semangat rasa
yang sama-sama terdiskrimansi inilah muncul gerakan-gerakan tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar