Rabu, 16 Mei 2012

PENGERTIAN EKSISTENSIALISME

Pengertian Eksistensialisme Eksistensialisme merupakan aliran filsafat yang memiliki misi mengangkat derajat kemanusiaan dan menegaskan kapasitas manusia yang berpusat pada individu karena manusia memiliki akal, kebebasan, kehendak dan alternatif sehingga tidak membutuhkan Sang Pengarah. Konsep ini tergolong dalam sederet orientasi pemikiran yang sangat kontras dan tidak punya pijakan filosofis yang jelas. Karena ketidak-jelasan dan kegalauan tersebut, makanya paham ekstensialisme tidak mendapatkan tempat dalam deretan tatanan teologi dan pemikiran . Penulis mengistilahkannya dengan aliran filsafat, karena ekstensialisme tidak pantas disebut sebagai sebuah filsafat dan paham, ia hanya merupakan sebuah orientasi pemikiran yang mempresentasikan paradigma para pengikutnya yang menjadikan konsep keber-Ada-an manusia sebagai titik awal keberadaan . Eksistensialisme merupakan aliran yang cukup berpengaruh sesudah Perang Dunia II. Awalnya, Eksistensialisme lebih merupakan sebuah gerakan pemikiran daripada sebuah sistem pemikiran. Tokoh yang terkenal antara lain: Nietzsche, Sartre, Albert Camus. Seperti halnya dengan fenomenologi, eksistensialisme dapat lebih mudah dipahami sebagai aliran pikiran yang tumbuh sebagai reaksi terhadap aliran-aliran sebelumnya. Eksistensialisme disisi lain juga dapat dipahami sebagai reaksi kritis terhadap agama dan lembaga-lembaga poltik yang sudah tumbuh sebagai sebuah sistem. Agama telah begitu terperngkap dalam sebuah sistem instituisi dan birokrasi yang sangat determik. Akibatnya agama tidak sesuai lagi dengan pengalaman dasar dan cita-cita manusia. Eksistensialisme seolah-olah menganggap bahwa sistem pemikiran atau pengetahuan yang demikian tidak mendukung kebahagian manusia, bahkan membelenggu manusia. Oleh karena itu, eksistensialisme lebih merupakan suatu aliran yang anti intelektualisme, anti determinisme, antisistem. Eksistensialisme berusaha untuk mendapatkan segala sesuatu sebagai bagian dari proses hidup dan kehidupan manusia yang tumbuh dan menyejarah. Eksistensialisme menciptakan kebahagiaan, kebebasan, manusiawi, menjauhkan alienasi serta menumbuhkan autentisitas. Karena sifatnya yang antisistem dan anti determinisme itu, maka aliran ini menghadapi maslah-masalah mendasar mengenai hidup manusia. Masalah tersebut adalah kemerdekaan individu, kebersamaan, antara hidup dapat bermakna dan hidup yang serba absurd, antara hidup sebagai kemungkinan-kemungkinan dan hidup sebagai keharusan untuk mengambil pilihan-pilihan. Tercakup pula didalamnya, permasalahan-permasalahan seperti antara kebebasan dan prinsip, antara autentisitas pribadi dan kompromi, serta keterbukaan . 2.2 . Faktor-faktor Kemunculan Eksistensialisme Eksistensialisme lahir sebagai reaksi terhadap hegemoni gereja dan perlakuan menyedihkan terhadap kemanusiaan dengan memakai simbol-simbol agama. Eksistensialisme banyak dipengaruhi oleh paham sekularisme dan aliran-aliran materealisme lain yang mengiringi kebangitan Eropa, karakternya adalah melakukan penentangan dan pemberontakan terhadap gereja. Paham ini sering juga terpengaruh oleh kaidah Sokrates (kenalilah dirimu lewat dirimu), aliran filsafat Stoicisme, pergerakan yang mengkampanyekan atheisme dan liberalisme. Mimpi buruk Perang Dunia II dan perasaan takut terhadap kefatalannya, menjustifikasi kemunculan aliran eksistensialisme dengan cepat, (malapetaka perang Dunia II dan kehancuran dunia akibat perang merupakan pengalaman pahit yang harus ditelan kemanusiaan, iklim seperti ini sangat mendukung lahirnya paham eksistensialisme dengan doktrin dan interpretasinya, perasaan yang gundah dalam jiwa manusia merasa bahwa alam berjalan menuju kehancuran dan kealpaan) . Untuk itu mereka mengklaim bahwa eksistensi sejati hanya milik manusia, pada gilirannya ia bebas menciptakan dan memilih sesuatu sekehendaknya. Manusia kuasa menciptakan dirinya, apatis, bahkan menentang semua batasan dan aturan yang mengikatnya . Dalam artian, manusia berhak menghantam semua batasan-batasan etika, sosial dan agama. Dengan bersikap egiois dan apatis dalam menilai sesuatu. Sebuah solusi lugu yang memusingkan, yang tidak lain hanya akan menambah hancur kehidupan berupa kemunduran umat manusia, keterbatasan diri dan kurang memahami tujuan hakiki dari hidup dan atas alasan apa sesuatu itu ada . Jadi eksistensialisme sebuah filsafat nihilisme negatif dari A sampai Z yang ingin membunuh karakter berpikir dalam diri manusia, dan melumpuhkan potensi pemanfaatan akal dan logika. Paham ini mengklaim jika kalian ingin solusi, maka bunuhlah akal dan logika dari dirimu apalagi agama dan Sang Pencipta. . 2.3 Tokoh-Tokoh Eksistensialisme • NIETZSCHE Friedrich Wilhelm Nietzsche dilahirkan di Röcken, Prusia, pada tanggal 15 oktober 1844. Nietzsche sangat menaruh perhatian pada masalah moral dan nilai. Memandang bahwa moralitas yang ada di masyarakatnya sering digunakan untuk melayani tujuan-tujuan yang tidak bermoral, Nietzsche pun menyerukan evaluasi ulang terhadap seluruh nilai-nilai. Ia menegaskan, tidak ada penentu akhir atas nilai-nilai itu di luar pengalaman kepuasan (satisfaction). Penolakan Nietzsche terhadap setiap standar moral yang absolut jelas sangat berpengaruh pada Sartre dan Albert Camus. Namun, kecenderungan Nietzsche untuk menolak bahwa manusia bertindak secara bebas, serta pandangan Nietzsche tentang naturalisme biologis, menempatkannya pada jarak tertentu dari eksistensialisme. Nietzsche bahkan mengusulkan suatu seleksi yang drastis untuk tujuan melahirkan manusia-manusia agung ,antara lain dengan jalan eugenika serta memberika pendidikan –pendidikan yag istimewakepada mereka yang kuat dan cerdas. Akan tetapi Nietzche menegaskan bahwa kecerdasan saja tidak cukup untuk menumbuhkan seorang yang agung.Manusia Agung hanya ditumbuhkan oleh gabungan yang harmonis antara 3 hal: Kekuatan ,Kcerasdasan, dan Kebanggaan. Menurut Nietzsche ,Demokrasi adalah suatu gejala yang menunjukkan bahwa suatu masyarakat sudah menjadi busuk, dan tidak mampu lagi melahirkan pemimpin-pemimpin yang Agung .Demokrasi adalah pemerintahan kaum dagang semata-mata.Demokrasi adalah suatu mania belaka, dimna setiap orang sempat bersaing sambil berteriak sama rasa sama rata. • ALBERT CAMUS Albert Camus (1913-60), tidak sering disinggung dalam pengajaran eksistensialisme dewasa ini. Walaupun selalu membantah bahwa dirinya adalah seorang eksistensialis, Camus selalu diasosiasikan dengan sebutan itu. Dalam bukunya The Myth of Sisyphus (1942), Camus tidak memfokuskan diri pada masalah-masalah yang terkait dengan isu kebebasan, tetapi menekankan pada hakikat absurd dari eksistensi, bagaimana manusia menanganinya, dan bagaimana meneruskan kehidupan. Camus merujuk absurditas sebagai jurang antara apa yang diharapkan manusia dalamkehidupan dan apa yang mereka benar-benar temukan. Individu-individu yang mencari ketertiban, harmoni dan bahkan kesempurnaan, menurut Camus, tidak bisa menemukan bukti bahwa hal-hal yang diharapkannya itu eksis. • Jean-Paul Sartre Lahir di Paris tahun 1905, Keluarganya tergolong kelas menengah. Ayahnya tergolong katolik dan ibunya protestan, Jean Sartre terkenal sebagai anak yang fisiknya lemah sekali dan sensitif. Dia dikenal sebagai murid yang cerdas dan sangat berhasrat untuk belajar. Pada usia 21 tahun ia menempuh ujian bacalaureat dan lulus sekedar dengan yudisium saja. Pada tahun 1928 ia menempuh ujian untuk menjadi anggota pengajar. Akan tetapi gagal, namun setahun kemudian dia berhasil lulus. Setelah itu dia menjalani wajib militer sebagai juru rawat. Namun pada tahun 1931-1933 dia menerima jabatan sebagai guru besar filsafat pada lycum di Lehafre. ia menyelesaikan studi di Paris, mendapatkan gelar dalam spesialisasi filsafat tahun 1929, kemudian ditunjuk menjadi Profesor dalam bidang filsafat. Dalam menyampaikan materi kuliah, ia dikenal sebagai seorang dosen yang susah untuk dipahami, baik bahasa maupun maksudnya. Namun herannya lagi, para mahasiswa Jean menganugerahkan mahkota kebesaran dalam pengkultusannya. Ia dikenal sebagai orang yang paling rela berkorban demi paham eksistensialisme. Sartre berupaya meramaikan pangsa pasar pahamnya dengan menggunakan gaya-gaya kesusasteraan, cerita-cerita, penulisan skenario-skenario film dengan memanfaatkan ketenarannya dan gaya bahasanya yang memikat dalam jurnalistik, seolah ia memposisikan diri seperti agama dimana orang-orang mesti meminta padanya. Diantara karya-karyanya: (Ada dan Tiada) yang merupakan karya yang paling fenomenal, lalu (Eksistensialisme sebagai ideologi manusia) sebagai bantahan terhadap buku berjudul (eksistensialisme bukan ideologimanusia),(lalat)dan(pinturahasia). Sartre berkata: “tidak penting keimanan kita terhadap keberadaan Sang Pencipta, namun kita harus memahami bahwa permasalahan bukan terletak pada ada dan tiadanya Tuhan, yang menjadi problem adalah manusia harus mencari jati dirinya yang hilang, ia harus menerima bahwa tidak ada kekuatan di luar dirinya –sebesar apapun kekuatan tersebut- yang mampu melepaskannya dari jati diri” . Ia meneruskan: “sekarang kita ingin menyampaikan bahwa manusia telah ada sebelum segala sesuatu” . Ia menutup ucapannya: “bahwa manusia adalah pancaran khusus di sela-sela alam semesta, ia berhak membangkang pada siapapun, menciptakan dirinya sendiri tanpa harus menunggu Tuhan yang menciptakan, mengatur dan membatasi gerak-geriknya”. Eksistensialisme atheis versi Sartre tidak mengharuskan kepatuhan dalam motif apapun terhadap Tuhan secara mutlak . Sartre dikenal sering membantu pergerakan Zionisme, dukungannya secara transparan terhadap Israel dalam berbagai aspek tanpa memperhatikan penderitaan jutaan rakyat Palestina yang diusir dari negerinya sendiri. Sartre dan kekasihnya Simon De bu Fuar pernah berkunjung ke Mesir akhir abad 20 dan ia menyampaikan ceramah di Universitas Al-Azhar Kairo. 2.4 Eksistensialisme Pilihan ideologi dalam Agama. • Isalam versus Eksistensialisme Eksistensialisme termasuk salah satu dari sekian banyak konsep yang bertentangan dengan prinsip Islam, karena pandangannya yang kontradiktif dengan kehidupan pribadi dan sosial.Titik-titik krusial letak ketidaksepahaman Islam dan eksistensialisme: • Islam adalah agama monotheisme murni yang sudah didesain dalam sesempurna mungkin, Allah Taala adalah Pencipta alam dan semua yang ada dilangit dan dibumi, Dialah yang mengetahui urusan sebelum dan sesudah kejadiannya, Dialah Dzat yang Maha Sempurna, yang Maha Hidup dan tak akan pernah mati dan Dialah Allah yang Maha Sejahtera, Yang Mengaruniakan keamanan, Yang Maha Memelihara, Yang Maha Perkasa, Yang Maha Kuasa, Yang Memiliki segala keagungan, Maha Suci, Yang Maha Sejahtera, Yang Mengaruniakan keamanan, Yang Maha Memelihara, Yang Maha Perkasa, Yang Maha Kuasa, Yang Memiliki segala keagungan, Yang Mengetahui yang gaib dan yang nyata, Dia-lah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Sementara eksistensialisme tidak mengakui eksistensi Allah dan hanya percaya pada kehidupan inderawi. Sama halnya dengan paham materialisme yang mengantarkan ke jurang atheisme dan kekafiran, sebagaimana diungkapkan oleh Sartre dalam bukunya “Eksistensialisme sebagai Ideologi Manusia” secara transparan dan tanpa tedeng aling-aling. Atas landasan ini, maka setiap muslim yang percaya pada ideologi ini berarti dia telah murtad (keluar) dari Islam dan telah kafir, sehingga layak diperlakukan sesuai dengan aturan-aturan keluarnya seseorang dari Islam yang telah dijelaskan secara detail dalam buku-buku fiqh. Bagi saudara yang ingin tahu lebih banyak seputar hal ini, silahkan buka kembali buku-buku fiqh yang khusus membahas masalah tersebut. • Islam menegaskan bahwa hubungan antara seorang hamba dengan Penciptanya merupakan hubungan yang akan meninggalkan efek positif. Allah Taala menurunkan syariatNya bagi manusia, didalamnya mencakup kaidah-kaidah umum dalam membangun sebuah infrastruktur masyarakat. Dan Allah mewajibkan hukum-hukum yang membuahkan norma-norma dan etika-etika terpuji yang akan menjaga nilai-nilai kemanusiaan dalam jiwa umat manusia, mengarahkan insting-insting hewani manusia dam menyucikan hawa nafsu yang selalu mengarahkan pada kejelekan. Nilai keadilan, kebenaran, kebaikan, keindahan, harga diri, cinta dan kemerdekaan merupakan nilai-nilai yang mustahil mengandung multi interpretasi sesuai dengan perjalanan roda kehidupan, sebaliknya eksistensialisme mengingkari norma-norma permanen yang telah berdiri kokoh, sebagaimana tergambar sekilas dari pandangan Sartre bahwa manusia bebas menentukan nilai dan perilaku yang cocok dengan keinginannya. Kesalahan mainstream ini telah berkolaborasi dengan aliran filsafat lain yang berpaham libertinisme, seperti dalam kehidupan seksual yang telah mengancam Eropa, Amerika dan negara-negara lain di dunia. Paham ini telah menggiring para generasi muda melakukan perilaku-perilaku yang tak senonoh, membangkang terhadap kemanusiaan, hidup dalam kerangka “kebinatangan” yang sangat jauh dari nilai kebaikan, keindahan, cinta dan citarasa. Buktinya, gelombang gaya hidup para generasi muda yang menjalani hidup dengan penuh kegalauan dan ketidakpastian. Hasilnya, mereka berusaha lari dari kenyataan hidup, terjun dalam kehidupan morphin, ganja dan minuman-minuman candu lainnya, disebabkan oleh pengaruh ganja ini akhirnya mereka melakukan kejahatan lain yang lebih beresiko tanpa ada sebuah naluri keagamaan dan kontrol sosial yang mengawasi. Kehidupan semacam inilah yang dirindukan oleh paham eksistensialisme. • Islam lebih memprioritaskan kemaslahatan umum dibanding kepentingan pribadi tapi bukan berarti menyia-nyiakan kepentingan pribadi, Islam mengajarkan individu guna menghormati kepentingan bersama ketimbang egoisme pribadi. Atas landasan ini, hukum dan perundang-undangan Islam secara implisit bersifat sosial-orientid, sementara eksitensialisme lebih mementingkan egoisme pribadi sehingga akan berujung pada kekacauan kehidupan sosial sebagai konsekwensi dari kebebasan masing-masing individu yang tidak menimbang kepentingan bersama. • Dengan berbagai media, Islam berusaha menebarkan bibit-bibit keoptimisan dalam menjalani hidup. Firman Allah Yusuf 87: Artinya: Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir". Sebaliknya eksistensialisme menerapkan konsep pesimistis dalam hidup yang menganggap manusia hanya dzat yang sia-sia dan tak punya tujuan. • Islam telah memberikan gambaran ruang lingkup kehidupan manusia, ia bukan makhluk ibarat domba sesat yang berada di tengah gerombolan tak tahu harus kemana, dengan kata lain manusia bukanlah makhluk yang berada di persimpangan jalan dan tak bisa menentukan jalan lurus yang akan menyampaikannya pada tujuan. Berbeda halnya dengan eksistensialisme yang tidak menetapkan aturan-aturan dan solusi-solusi tertentu, karena setiap manusia bebas memilih jalan hidup dan solusi dari segala problematikanya, tanpa harus membutuhkan penunjuk yang akan membimbing dan lampu yang akan menerangi perjalanannya. Ketika Sartre didatangi seorang mahasiswanya yang berada dalam kegalauan pikiran untuk mendapatkan solusi dari permasalahan yang sedang dihadapi, namun herannya Sartre malah memberikan banyak alternatif terhadap mahasiswanya yang sedang dalam kebingungan agar dia bebas memilih sesuai keinginannya. Karena alasan ini para ideolog melemparkan tuduhan-tuduhan terhadap teori eksistensialisme sebagai teori yang hanya akan menggiring pada kemalasan, kegalauan pemikiran, kegelisahan, kedunguan, kelemahan, kefasikan dan dekadensi moral. 2.5 Dampak Negatif Eksistensialisme sebagai Ideologi Dalam kehidupan Manusia. Eksistensialisme berkonsentrasi dalam masalah terkait individu dan kebanggaan diri sebagai manusia yang merupakan eksistensi permanen, ideologi yang lebih mengedepankan eksistensi individu ketimbang eksistensi masyarakat, ideologi ini beranggapan bahwa manusia punya kebebasan mutlak menentukan posisi dalam hidup, jika ia telah menentukan pilihan maka ia harus bertanggung jawab terhadap akibatnya, manusialah pihak yang paling berwenang menjudge bahwa sesuatu itu baik atau buruk, meskipun sesuatu yang dinilainya baik itu adalah hal buruk dalam pandangan orang lain dan masyarakat. Eksistensialisme menolak norma-norma, nilai-nilai terpuji, kebaikan, keadilan dan tanggung jawab serta berdiri di puncak egoisme sembari meneriakkan: “janganlah kalian mengingkari eksistensi kalian yang hanya akan menjadikan kalian alat bagi orang lain”, eksistensialime condong pada perasaan dan suara hati serta menolak logika dan kebijaksanaan. Dan kita menyakini bahwa penolakan terhadap norma-norma etika dan moralitas, sama halnya dengan menjerumuskan diri ke tengah lautan hawa nafsu dan keinginan-keinginan hewani manusia yang akan mengancam keberadaan umat manusia. Ideologi ini terlalu “hiper” memberikan kebebasan terhadap masing-masing individu yang berakibat menganggu kebebasan orang lain, tidak mau menyatu satu sama lain (gaya hidup hedonis). Gaya hidup ini akan mengembalikan sistem kehidupan “ala rimba”. Ideologi ini menjerumuskan umat manusia dalam jurang kegalauan dan ketidak pastian, paham ini juga mendikotomi antara kehidupan spiritual dan materi, eksistensialisme juga memposisikan manusia sebagai makhluk asing yang hidup dalam kesusahan dan keputus-asaan serta menghalangi manusia dari nilai-nilai positif yag akan membangitkan kepercayan diri, ketenangan dan kedamaian hidup. Eksistensialisme mengingkari semua nilai-nilai budaya, etika dan ilmu pengetahuan hasil temuan manusia, ia bahkan tidak peduli dengan hal-hal ini dengan harapan masing-masing individu kembali ketitik awal dari lembaran hidupnya. Sayangnya, yang dimaksud dari titik awal adalah masa ketika manusia tidak mengakui keberadaan Tuhan (atheism) dan agama. Tentunya paham ini akan berdampak buruk terhadap individu tersebut, karena eksistensialilsme menginginkan individu terlepas dari kehidupan umum dan bukan merupakan bagian dari kehidupan umum. Paham ini merupakan faktor penyebab demoralisasi, pergaulan bebas dan paham ketidak pedulian dalam kehidupan para remaja Barat dan Amerika yang akan bermuara pada gaya hidup hedonisme dan kehilangan kepercayaan diri dalam menghadapi problematika hidup yang sangat kompleks. Tidak benar ungkapan yang menyanggah bahwa ini sebuah kesalah pahaman dalam memaknai eksistensialisme, karena pada kenyataannya bantahan ideologl ini akan eksistensi Allah, penolakannya terhadap nilai-nilai etika dan agama, pemberian kebebasan tanpa batas terhadap insting manusia. Kesemuanya itu menjadi penyebab kemunculan berbagai kerusakan dalam kehidupan generasi muda di Barat . 2.6 Dampak Positif Eksistensialisme sebagai Ideologi Dalam kehidupan Manusia Eksistensialisme berupaya untuk memahami manusia yang berada di dalam dunia,jadi dalam hal ini manusia diberi kebebasan yang sebebas-bebasnya dalam menjalani hidupnya karena pada hakikatnya Eksistensialisme merupakan aliran filsafat yang memiliki misi mengangkat derajat kemanusiaan dan menegaskan kapasitas manusia yang berpusat pada individu karena manusia memiliki akal, kebebasan, kehendak dan alternatif sehingga tidak membutuhkan Sang Pengarah. BAB III PENUTUP 3.1 Evaluasi kritis Adanaya metode Eksistensialisme dalam kehidupan manusia seharusnya tidak perlu dijalankan,karena pada dasarnya Manusia merupakan politicon (mahluk sosial) pasti membutuhkan kehadiaran orang lain dalam menjalani kehidupannya. Dalam agama Islam istilah tersebut dimaknai dengan hablum min annas. yang artinya manusia itu harus ada hubungan dengan orang lain dalam menapaki dunia yang sangat luas ini. Ibadah-pun ada dua macam, yakni ibadah mahdah dan ghairu mahdah. Ibadah mahdah adalah ibadah Vertikal (kepada Allah SWT), sedangkan ibadah gahiru mahdah adalah ibadah yang ada sangkut pautnya dengan lingkungan sekitar, bisa di sebut dengan masyarakat, komunitas, organisasi, dll. Islam sebagai agama fitrah beranggapan bahwa ketergantungan manusia terhadap Tuhan pada hakikatnya ketergantungan manusia pada puncak kesempurnaan. Justru ketergantunganya pada Tuhanlah yang menyebabkan ia menemukan hakikat dan jati dirinya, bukan malah lalai pada dirinya sebagaimana anggapan kaum eksistensialis. John Paul Sartre (1905-1980), dalam bukunya “Asas Filsafat Eksistensialisme” menjelaskan humanisme eksistensialis memiliki kekhusussan-kekhususan pada prioritas eksistensi manusia dari quiditasnya dan prinsip liberitas manusia sebagai sebuah kesempurnaan. Kesalahan fatal para eksistensialis adalah mereka telah mencampuradukkan antara tujuan dan sarana mencapai tujuan. Diakui bahwa kebebasan yang dimiliki oleh mannusia adalah satu bentuk kesempurnaan bagi dirnya, tapi kesempurnaan dalam wacana, sarana dan prasarana dan bukan tujuan. Sehingga dengan kesempurnaan sarana manusia bisa mampu menggapai kesempurnaan tujuan. Tapi para eksistensialis menganggap bahwa kebebasan itu sendiri adalah kesempurnaan mutlak bagi manusia, sehingga ketika manusia berhasil melawan dan menentang kekuatan yang ingin menguasai dan membatasi ruang lingkup gerak dirinya, termasuk melawan kewajiban ilahiyah, mereka menganggap hal itu merupakan bentuk kesempurnaan dan norma-norma kemanusiaan. 3.2 Kesimpulan Jika agenda dari eksistensialisme, agar manusia bisa menemukan jati dirinya, maka hal itu juga didorong oleh Islam selama masih berada dalam ruang lingkup Islam. Manusia tidak diperkenankan untuk berbangga diri dan memupuk sifat egois agar tidak keluar dari jalur misi risalah yang telah digariskan. Dalam hal ini, eksistensialisme merupakan aliran filsafat yang menimbulkan kegelisahan dan kebingungan terhadap tujuan keberadaan manusia dalam paradigma yang lurus . Walau bagaimanapun para eksistensialis memoles paham ini tapi ia akan tetap dianggap sebagai musuh dari agama-agama, moralitas dan nilai-nilai etika . DAFTAR PUSTAKA Surajiyo. 2005. Ilmu Filsafat Suatu Pengantar, Jakarta: Bumi Aksara. Salam Burhanuddin. Drs. 2005. Pengantar Filsafat, Jakarta: Bumi Aksara Rapar Jan Hendrik.1996. Pengantar Filsafat, Jogjakarta: Kanisius Tafsir ahmad. Pof,Dr. 1990. Filsafat Umum. Bandung: Remaja Rosda Hassan Fuad. Prof,Dr. 1973. Berkenalan dengan Eksistensialisme, Jakarta:Pustaka Jaya Hadiwijoyo, Harun. 1990. Sari Sejarah Filsafat Barat 2.Cetakan Keenam. Yogyakarta: Kanisius

HUBUNGAN ANTARA JEPANG DENGAN ASIA DAN EROPA


Hubungan jepang dengan asia dan eropa dimulai sejak abad 16-18 hubungan itu dimulai dengan perdagangan yang berlangsung antara jepang dengan cina,serta berlanjut dengan Negara negara barat atau Eropa.perdagangan ini dimulai dari utusan jepang yang pembawa upeti yang dikirim ke Sung,terhenti oleh kebnijakn Cina pada tahun 1549,kemudian oleh perang pada tahun 1592 namun tidak lama hubungan itu digantikan dengan hubungan yang lebih berimbang  yakni perdagangan.Yang berlandaskan perdagangan laut secara illegal.Pada masa ini orang juga menyebut sebagai ‘’abad kristen’’ karena pada masa ini orang eropa selain melakukan perdagangan juga melakukan penyebaran agama.Namun anggapan itu salah kiranya karena akhirnya agama Kristen ditolak.
Pada tahun tahun awal abad ke-16,utusan utusan yang dikirim Ashikaga ke Cina dalam pandangan jepang lebih  banyak berguna untuk tujuan berdagang. Sebagian besar pelayaran bertolak dari hataka di bawah perlindungan tuan tahan Quchi.Kapal - kapal yang ikut dalam pelayaran, biasanya terdiri dari tiga buah, berukuran kecil, dan lebih dari separuh penumpang adalah para pedagang yang membayar uang sewa ruang untuk barang.Barang barang yang mereka bawa untuk hadiah untuk istana Ming terdiri atas bahan mentah,dan hasil kerajinan tangan jepang seperti kipas dan tabir pembatas ruang,barang barang dari lacquer,pedang dan baju besi.Barang barang ini akan diserahkan kepada pemerintah Cina,tetapi apabila ditolak akan ditawarkan kepada pasar bebas.Sedangkan hadiah hadiah dari istana Ming yang dibawa pulang mencakup uang logam temabaga dalam jumlah besar-yang sangat diminati oleh orang Jepang,yang secara teratur dipesan karena penting untuk perdagangan dalam negeri.Hadiah hadiah dari Cina lainnya meliputi kain sutra halus dan benda benda seni.Para pedagang juga membawa pulang hasil jualan mereka dalam bentuk uang logam tembaga,tetapi  mereka juga membeli kain sutra jenis standar,yang laris di Jepang.Semua barang ini termasuk barabg impor yang bernilai tinggi,yang menghasilkan laba yang sangat besar.Tidak mengerankan apabila terdapat munculnya para perompak jepang yang disebut(wako) yang ingin merampas barang bawaan para pembawa upeti.Dalam abad ke-15,upaya keluarga Ashikaga dan istana Ming berhasil pada batas tertentu untuk mengendalikan perompak,tepai keputusan istana Ming untuk mengakiri kunjungan utusan resmi jepang setelah tahun 1549,dan memberlakukan pembatasan perdagangan seperti yang diberlakukan pada Negara Negara lain di luar sistem upeti,membuka peluang baru bagi perompak Setelah tahun 1560 upaya upaya istana Ming untuk membangun pertahana untuk menangkis perompak laut mulai membawa haisl,sedangkan dicabutnya larangan berdagang pada 1567 menyebabkan penduduk di pantai selatan enggan melakukan perdaganga dengan wako.

Keadaan ini mendukung upaya portugis untuk memperoleh tempat berpijak di Jepang.Setelah berhasil di Goa dan Malaka,Portugis mula mula mengirim armada kapalnay keperaian Cina pada tahun 1514,teapi hamper tigapulah tahun kemudian serombongan orang Portugis sampai di Tanegashima,sebuah pulau di sebulah teluk Kagoshima.Meraka dating menunpang sebuah jung dari Cina.Setelah itu kapal kapal Portugis sendiri mulai berdatangan dari Kyusu,tetapi baru setalah Cina mengizinkan Portugis mendirikan pemukiman di Macao (1557) dan seorang tanah feodal Jepang menepatkan Nagasaki dibawah yuridis Jesuit (1571) maka pola perdaganag yang teratur mulai muncul.Sejak itu, kedua pelabuhan ini berperan sebagai terminal perdagangan tetap antar Cina dan Jepang, menggunakan kapal kapal Portugis yang memiliki persenjataan lengkap sehingga mampu menangkal serangan.Portugis berlayar setiap tahun dari Cina ke Jepang.Perdagangan ini memberikan keuntungan yang besar bagi Portugis. Namun orang Portugis tidak dibiarkan lama lama menikmati laba mereka dengan aman karena terdapat saingan mereka yaitu Spanyol yang setelah menaklukan Filipina mulai berdagang di Jepang.Belanda juga menjadi saingan Portugis di seluruh perairan Asia.Belanda berhasil mendirikan kantor perdagangan di Hidaro pada tahun 1609. Ketiga pendatang ini menemukan bahwa terlalu tergantungan perdagangan jepang oleh Cina.Oleh karena itu mereka melakukan trik yang hapir sama dilakukan oleh Cina yaitu harus membawa barang barang yang diminati oleh orang Jepang. Daintaranya sutra kasar dan sutra halus,kayu sapon(sappan) dari Siam dan kulit.Sementara itu Spanyol, Belanda dan Inggris mereka memperoleh barang - barang Cina untuk Jepang melalui jaringan dagang yang dibangun pedagang pedagang Cina da Asia Tenggara.Orang Spanyol berdagang dengan masyarakat Cina di Manila,dan mengirimkan labanya ke negerinya dalam bentuk perak lantakan Jepang,hal yang sama yang dilakukan oleh Portugis.Sedangkan orang Belanda,di Batavia menggunakan pedagang Cian yang ada di Indonesia.Barang barang yang dibeli untuk dijual ke Jepang sama dengan barang barang yang dibawa oramg Portugis.seperti sutra,porselen,wangi wangain dsb.Bagian terbesar dari ekspor Jepang untuk membayar barang barang terdiri dari perak lantakan.

Namun pada perdagangan ini juga terlibat kaum perompak(wako)-setidak tidaknya perompak Jepang-sudah tidak punya lagi peluang untuk mencari makan dengan cara merompak karena langkah langkah yang diambil Hideyoshi dan Ming untuk membasmi mereka.Hideyoshi juga mengeluarkan peraturan untuk mengendalikan mereka,dengan mengaruskan mereka berlayar dengan menggunakan surat izin yang ditandai dnegan stempel merahnya (shuin) setiap kali perompak hendak berlayar.Tokugawa Ieyasu penerusnya juga menruskan praktek ini ketika ia masih berkuasa.Menurut perkiraan kapal kapal bercap merah milik perompak ini membawa kembali antara 50 dan 70 persen sutra dan barang barang dagangan ke Jepang,ini berati mereka pesaing berat bagi pedagang Eropa.Untuk membantu mereka dalam memperoleh barang kapal kapal bercap merah ini mendirikan masyarakat jepang di berbagai pelabuhan di luar negeri,yang terbesar adalah yang berada di Manila,yang berpenduduk sekitar 3.000 oarng pada tahun 1606.Pemukiman ini juga tidak bisa bertahan lama karena peraturan dari Iemitsu pada 1635.
Setelah tahun 1639 hanya orang Belnda yang bertahan dari antara para pedagang Eropa dalam perdagangan tidak langsung dengan Jepang dan Cina.Pedagang Inggris sudah mengundurkan diri pada tahun 1623.Sedangkan Bakufu melarang kapal Spayol masuk Jepang karena terjadi sebuah perselisihan pada tahun 1624.Pedagang Portugis menjadi korban dari larangan atas agama Kristen.Karena merek dicurigai membri bantuan kepada para pendeta Jesuit dan pemberontak Jepang,pedagang Portugis diperintahkan meninggalkan Nagasaki selama lamanya pada tahun 1639,dan ketika sebuah utusan dikirim dari Macao pada tahun 1640 yang meminta agar laranagn itu di cabut para pemimpin utusan itu dihukum mati karena tidak mematuhi perintah Shogun.Sedangkan orang belanda yang dianggap sebagai protestan itu meraka tidak termasuk orang Kristen menurut pengertian orang Jepang.Namun lama kelamaan mereka juga dicurigai oleh orang Jepang.itu terbukti pada tahun 1641 mereka dipindahkan dari Hirado kepulau Deshima di pelabuhan Nagasaki,yang semula ditetapkan sebagai pemukiman orang Portugis.Hanya di pulau itu saja orang Belanda boleh berdagang,sejak itu juga gerak gerik mereka selalu diawasi dengan ketat,jumlah jenis dan barang yang boleh mereka beli ditentukan oleh peraturan,dan juga jenis kapal dari jawa yang merapat disana.semua kegiatan dagang harus dilakuakan melalui sebuah kelompok dagang yang memiliki monopoli dibawah pengawasan ketat wakil Bafuku yang ada di situ.

Pembatasan pembatasan itu dipatuhi oleh orang Belanda pada awalnya karena masih memiliki keuntungan yang besar yang diperoleh dari perdagangan itu,tetapi keadaan ekonomi dari tahun ke tahun terus tidak menguntungkan.jepang mengenbangkan industri sutra sendiri,ini mengurangi ketergantungannya dengan Cina untuk semua barang kecuali yang bermutu tinggi.Produksi perak menurun karena tambang tambang perak yang mudah dijangkau sudah tergali semua,setelah tahun 1668 juga ada pembatsan perak yang dibawa keluar Jepang secara resmi.Akibat dari dua perubahan ini,sulit bagi orang Belanda memperoleh laba dan pada abad ke-18 laba sama sekali tidak lagi dapat diperoleh.

Korea dan Ryukyu

Hubungan dengan korea dan ryukyu pada tahun-tahun ini berjalan dalam lingkup kelembagaan yang berpusat di cina yang sudah lama dikenal, yakni dengan sistem upeti. Pada abad ke 15, ashikaga mengakuai shogun sebagai “Raja Jepang”, yang berarti merupakan vassal dari cina, dan membuka jalan untuk berhubungan dengan dinasti Yi, yang menguasai korea bersatu setelah tahun 1392. Keluarga So, tuan-tuan tanah di Tsushima,bertindak sebagai perantara diantara keduanya, dengan mengirimkan utusan ke Korea atas nama Jepang. Mereka juga berdagang barang-barang yang di ekspor jepang ke Ningpo, dan mengimpor kulit, ginseng, dan madu, kain katun, yang menjadi komoditi utama dibanding Sutra.
Pada tahun 1443, dengan harapan dapat mengurangi serangan perompak ke pantai korea, dinasty Yi mengadakan perjanjian yang mengizinkan 200 kapal jepang berkunjung ke Pusan setiap tahun. Upaya-upaya jepang untuk memperluas wilayah perdagangannya sama seperti upaya mereka di pantai cina yang menimbulkan perselisihan hebat dan menjadikan perdagangan terputus beberapa lama (1510-1512), tetapi perdamaian berhasil diwujudkan dan perdagangan berlangsung sepanjang abad-16.
Hideyoshi yang tidak setuju dengan pendapat dinasti So dan para pedagang Tsushima yang menganggap korea penting untuk jepang, merencanakan penyerangan ke Kyushu, dan akan menguasai kyushu sebagai pangkalan militer Korea. Dia menjalankan rencana ini setelah keluarga Shimazu dan Hojo telah dikalahkan, serangan ke luar negeri akan memberi Daimyo jepang sesuatu yang lain dari perang saudara yang membuat mereka sibuk. Hideyoshi juga merencanakan serangan ke cina melalui korea, dan ia akan menjadi Raja Jepang di singasana cina, kemenangan ini juga akan membuka jalan ke India.
Pada bulan april 1592, tiga vasal dari hideyoshi yang memiliki tanah-tanah luas di Kyushu, salah satunya adalah Kato Kiyomasa dari kumamoto, Daimyo Kristen, konishi Yukinaga dari Higo, dan Kuroda nagamasa dari nakatsu, bergabung untuk mengadakan persiapan pengiriman pasukan cadangan ke utara Kyushu, sebuah markas besar didirikan di Nagoya dan di Hizen, kapal-kapal besar diawaki oleh mantan Wako, berjumlah beberapa ribu orang dari jumlah prajurit yang lebih dari 150.000 orang.
Hampir sepertiga pasukan itu mendarat di Pusan pada awal Mei 1592. Pasukan yang dipimpin Kato dan Konishi menaklukkan Seoul pada 12 Juni, setelah itu pasukan jepang terbagi, konishi menaklukkan Pyongyang (23 Juli), kato maju ke utara menuju perbatasa sungai Yalu dengan manchuria, dan Kuroda bergerak ke arah timur laut. Unit lain menyebar menaklukkan korea tengah dan selatan.
Kekuatan korea ternyata diluar perkiraan jepang, di bawah laksamana Korea Yi Sun-sin, jepang hanya berhasil membuka jalan ke laut Pusan, tetapi gagal masuk ke laut kuning, tempat mereka seharusnya memberi dukungan kepada kato dan konishi. Di darat, kebijakan militer Jepang yang sangat keras menimbulkan perlawanan setempat, sehingga jepang kesulitan mengirimkan perbekalan kepada pasukannya di utara. Pada bulan Juli 1592, pasukan kecil cina yang berhasil menyeberangi sungai Yalu berhasil dipukul mundur, sebelum datang pasukan besar yang memaksa Konishi mundur ke Seoul pada Februari 1593. Sisa prajurit jepang yang masih di Pusan bertahan hidup dengan menggarap tanah selama 4 tahun.
      Pada bulan Desember 1596 utusan Cina kembali menunggu Hideyoshi, kali ini di Osaka, mereka sudah siap menobatkannya menjadi raja, saat itulah Hideyoshi menyadari jika ada tipu muslihat yang mengatasnamakan dirinya. Ia marah sejadi-jadinya, dan mengusir utusan Cina itu dari Jepang, dan melakukan persiapan kembali untuk berperang. Banyak pasukan dalam jumlah besar dikirim ke Korea. Konishi dan rekan-rekannya melancarkan serangan kembali pada Agustus 1597, dengan tujuan untuk menguasai empat provinsi di Korea yang dituntut oleh junjungan mereka. Namun serangan itu sangat sulit karena Korea lebih unggul di laut, ada sebuah pasukan besar Cina yang sudah menunggu di medan pertempuran. Jepang berhasil maju ke Seoul sebelum musim dingin tiba, namun di tahun baru pasukan Jepang mendapatserangan yang besar, Konishi melakukan pertahanan di pangkalannya Pusan, berita mengenai kematian Hideyoshi (18 September 1598) menyebabkan operasi militernya dihentikan. Pasukan Jepang yang semula berada di Pusan untuk mempertahankan kekuasaan mulai ditarik mundur ke Jepang.
Pada tahun 1606 terjadi pertemuan antara utusan Korea dengan Tokugawa Leyashu di Fushimi, pertemuan lebih intim lagi dilakukan di Edo dua tahun kemudian, tawanan perang dipertukarkan, perdagangan dipulihkan dengan syarat jumlah kapal dibatasi hanya 20 saja, banyak pemukiman Jepang yang dijaga Samurai didirikan di pinggir Pusan, perutusan Jepang dan Koreadimulai kembali.
Dibalik kedekatan ini ada banyak pemalsuan surat-surat oleh Keluarga So, utusan kepada Hedetada adalah hasil dari surat yang mereka palsukan,dengan tanda tangan Shogun sebagai “Raja Jepang”, sehingga menimbulkan kesan bahwa Jepang puas dengan sistem Upeti, penipuan ini berhasil dijalankan sampai tahun 1635. Pada tahun itu pemalsuan surat ini diketahui oleh Bakufu akibat perselisihan di Tsushima, orang-orang yang terlibat dalam pemalsuan ini dihukum, tetapi tidak berat. Sebuah keputusan Edo yang menganggap bahwa Shogun akan menggunakan gelar yang sama sekali baru, yakni Taikun (Tycoon), dalam urusannya dengan Korea, untuk menghindari kesan bahwa ia bawahan Cina, sebuah utusan Korea mengucapkan selamat kepada Jepang pada tahun 1636 yang menandai akhir sengketa ini.
Munculnya sikap Jepang yang mengakui bahwa Jepang menduduki posisi di Asia Timur yang sebanding dengan posisi Cina. Menulis mengenai dua dunia dengan “Dua Pusat”, para sejarawan menyiratkan ada kesamaan antara kedua pusat tersebut. Beberapa menyebut Jepang Chugoku (Chung-kuo), “Negeri Tengah”  sebutan yang Cina sebagai lambang dari Dunia Konfusius.
Pada abad ke-15,karena adanya pembatasan-pembatasan yang dikeluarkan Ming atas perdagangan dengan jung Cina,  Ryukyu menjadi entrepot bagi jalur-jalur pelayaran pelabuhan Cina dengan Asia Tenggara. Pulau-pulau itu memiliki hak untuk mengirimkan utusan pembawa upeti dan untuk berdagang dengan daratan Cina. Karena Satsuma juga berdagang dengan Ryukyu, Kyushu selatan karena itu memiliki hubungan “rahasia”, tidak saja dengan Cina, tetapi juga dengan jaringan pelayaran yang sampai menjangkau Indonesia.
Ketika Hideyoshi merencanakan merencanakan serangan ke Cina, ia meminta bantuan dari Ryukyu dan Korea. Ia tidak diacuhkan. “Raja” pulau-pulau itu juga tidak menjawab berbagai upaya Satsuma beberapa tahun kemudian untuk membujuk “Raja” mengakui kekuasaan Tokugawa Ieyasu. Akibatnya Jepang melancarkan serangan pada tahun 1609, atas perintah Tokugawa, tetapi dilaksanakan oleh 3000 prajurit dari Satsuma. Setelah itu Kagoshima menempatkan wakil-wakilnya di Ibukota Ryukyu, yang bertugas mengawasi pulau itu.
Dengan cara ini Jepang menikmati di Korea dan Ryukyu manfaat perdangan ini anggota-anggota sistem upeti Cina, tanpa harus menjadi anggota secara resmi. Perdangan langsung dengan Cina terus barjalan secara ilegal menggunakan jung-jung Cina yang berlayar ke Nagasaki, untuk memperoleh pengetahuan mengenai peradaban Cina yang berubah-ubah. Perdagangan dengan Korea dan Ryukyu tidak terlalu penting tetapi memungkinkan Shogun menghilangkan rasa malu karena statusnya sebagai vasal. Ia bahkan punya prestice di wilayahnya, karena itu juga penerima upeti.
Agama Kristen dan Pengucilan Diri
Perdagangan dengan Eropa tidak membawa implikasi politik semaca ini, selain itu meski membawa keping-keping informasi yang berguna mengenai cara membuat Senjata, ilmu hitung artileri, praktik Navigasi dan Kartografi, dan teknik-teknik menambang dan membuat benteng pertahanan, perdagangan Eropa meski ada sumbangannya namun dianggap kecil kepada seni lukis dan seni memasak Jepang. Para pendeta yang ikut berlayar mungkinmembawa dampak keagamaan yang besar, namun hadirnya agama Kristen ditolak pada abad-17 tanpa membuka satu budaya yang penting.
Penyebaran agam Kristen pertama kali tiba di Jepang terdiri dari tiga pendeta Jesuit, salah satunya Francis Xavier, yang tiba di Kagoshima dengan sebuah jung Cina pada tahun 1549, dan ia meninggalkan Jepang di tahun 1551, menuju Goa dengan maksud akan pergi ke Cina, karena itu tidak banyak waktu yang dimilikinya untuk menanamkan pengaruhnya di Jepang. Tetapi dengan mencari hubungan dengan istana raja Kyoto, dan kemudian medapatkan perlindungan dari keluarga Otomo, yang tengah muncul sebagai tuan tanah terkuat di Jepang Barat.  Mereka mendapatkan izin untuk tinggal di Kyoto pada tahun 1560, ini memungkinkan mereka memperoleh peluang untuk mencari hubungan dengan pusat kekuasaan nasional. Mereka berhasil mendapatkan pengaruh di kota itu dan di provinsi-provinsi sekitar. Namun Kyushu, tempat kapal-kapal dagang berlabuh menjadi pangkalan utama mereka.
Pada tahun 1563, dalam sebuah peristiwa yang kemudian ternyata menjadi sebuah peristiwa kunci sejarah agama Kristen di Jepang, mereka berhasil mengajak Omura Sumitada, Daimyo dari bagian Hizen di baratdaya pulau itu menjadi penganut agama Kristen, ia mengizinkan penyebaran agama itu di Nagasaki pada tahun 1571, dan mengeluarkan perintah mewajibkan penduduk di wilayahnya semua menjadi penganut agam Kristen pada tahun 1574, dan meletakkan Nagasaki yurisdiksi Jesuit pada tahun 1580. Otomo Sorin dan seorang daimyo yang lain dibaptis pada sekitar waktu ini, dan diikuti oleh penduduk yang ada dibawah kekuasaan mereka masing-masing, sehingga jumlah penganut Agama Kristen di Jepang naik menjadi 150.000, angka ini konon menjadi dua kali lipat  pada tahun 1600.
Keberhasilan yang dicapai kaum Jesuit disebabkan doktrin-doktrin kuat yang di bidang perdagangan, selain juga dari agama itu sendiri. Daimyo Kyushu yang berkepentingan menjaga perdagangan dengan Cina, melihat beberapa nakhoda Portugis sangat menghormati pendeta Jesuit, yang intinya kkaum Jesuit diberi hak istimewa di pelabuhan itu,seperti di Nagasaki yang merupakan pelabuhan tetap bagi perdagangan setelah perlakuan baik Omura pada kaum Jesuit. Selain itu para kaum Jesuit adalah orang-orang yang berpengetahuan, yang tidak terbatas pada pengetahuan agama tetapi juga berbagai bidang ilmu dan teknologi, termasuk ilmu tetang persenjataan.
Serangan ke Kyushu memberi Hideyoshi pengetahuan awal mengenai agama Kristen. Sebagai peguasa ia, ia menolak peran administrasi kaum Jesuitdi Nagasaki, sangat tidak suka dengan campur tangan mereka di bidang politik, dan merasa tersinggung oleh kabar-kabar mengenai sikap toleran kaum Jesuit terhadap agama lain. Semua ini dirasa cukup bagi Hedeyoshi untuk menerapkan pengendalian yang lebih ketat atas para penyebar kagamaan itu. Kesulitan dihadapi Nobunaga sebelumnya dapat meredam pengaruh sekte Ikko menjadi peringatan mengenai apa yang terjadi bila agama Kristen dibiarkan menyebar.
Segera setelah serangan ke Satsuma berakhir, Hideyoshi mengeluarkan keputusan memerintahkan pendeta Kristen meninggalkan Jepang. Isi dari keputusan itu diawali dengan kata-kata yang sudah berabad-abad digunakan, “Jepang adalah tanah dewa-dewa(kami)”. Dari kata-kata itu secara tidak langsung menuduh pendeta sebagai penghasut penyerangan atas biara dan kuil, dan penghasut “lapisan masyarakat bawah” untuk melanggar hukum. Sehari sebelumnya ia telah melarang perpindahan agama secara massal yang dilakukan atas tuan tanah feodal, karena dianggap dari sisi politik sebagai kegiatan subversif. Pada masa yang datang,pindah agama harus dilakukan secara pribadi atas izin dari wakil penguasa ( untuk samurai) atau dari kepalarumah tangga (untuk orang biasa).
Keputusan ini tidak dimaksudkan sebagai langkah awal melarang agama Kristen, karena gerakan anti Jesuit diambil sepuluh tahun berikutnya. Namun mulai tahun 1593, paderi Dominikan dan Augustinian dari Mania mulai tiba di Jepang. Yakin akan dilindungi dari raja Spanyol, mereka berkotbah secara terbuka, tanpa peduli dengan peerintah Hideyoshi, dan mengesampingkan cara-cara lebih halus yang digunakan paderi Jesuit untuk menyebarkan agama, yakni melalui para penguasa. Merasa disepelekan, Hideyoshi memberi peringatan tajam kepada orang asing itu mengenai keinginannya, pada bulan Februari 1597, dua puluh enam penganut Kristen, termasuk tiga Jesuit dan enam Franciscan disalib di Nagasaki. Peristiwa ini merupakan awal dari pembantaian agama Kristen secara besar-besaran dalam masa kekasaan Tokugawa.
Tokugawa Ieasyu khawatir jika ia terlalu keras memerangi agama Kristen, perdagangan luar negeri akan terancam, tetapi ia juga meragukan kesetiaan mereka, karena diakhir tahun 1614 mereka juga membantu mempertahankan benteng Osaka. Karena itu setelah jatuhnya benteng itu Tokugawa melarang agama mereka dan memerintahkan pengusiran penyebar agama Kristen yang tetap tinggal di Jepang tanpa mengindahkan perintah Hideyoshi, semua rakyat Jepang waktu itu harus mengikuti sekte-sekte dari agama Buddha.
Hidedata dan Iemitsu, shogun kedua dan ketiga Tokugawa, mengambil langkah yang lebih keras lagi setelah Ieasyu meninggal padatahun 1616, dan setelah dua puluh tahun setelah itu, ribuan orang Kristen dan banyak pendeta asing dijatuhi hukuman mati, biasanya disalib atau dipaksa meninggalkan agama melalui penyiksaan. Akan tetapi masih banyak orang-orang Kristen yang bersembunyi dibalik agama Buddha yang mereka jadikan selubung di Jepang pada abad ke-19.
Tidakan terhadap agama Kristen lebih mudah, kerena setelah tahun 1600 agama itu sudah tidak dibutuhkan dalam perdagangan luar negeri.   Krena banyaknya persaingan dari Eropa maupun negara Jepang sendiri, Portugis kehilangan monopoli barang impor dari Cina. Tidak hanya orang-orang Portugis tetapi juga orang Spanyol, Belanda dan Inggris juga turut mengambil bagian dalam impor Cina. Demikian juga dengan pelayaran dengan kapal shuin-sen Jepang sendiri. Jung-jung Cina di Nagasaki, dan jung-jung Jepang di Tsushima dan Pusan merupakan sumber baru persediaan barang. Orang-orang Portugis dan Spanyol yang memiliki hubungan dengan agama Kristen yang di perbolehkan berdagang. Rupanya dengan pertimbangan ini, Hidedata dan Iemitsu merasa bebas untuk mengambil sikap lebih ketat mengendalikan perdagangan luar negeri dan agama Kristen.
Pada tahun 1616, Hidedata melarang perdagangan selain di Nagasaki dan Hirado, membatalkan izin yang lebih longgar yang diberikan kepada orang Inggris sebelumnya. Pada tahun 1636 Iemitsu menetapkan bahwa orang Cina hanya boleh datang ke Nagasaki, dan melarang orang Jepang tinggal diluar negeri  dengan ancaman hukuman mati bagi yang melanggar. Ia dengan demikian mengakhiri perdagangan dengan kapal shui-sen. Hanya orang Cina, Portugis, dan Belanda yang boleh menjalankan kegiatan perdagangan luar negeri bagi Jepang.
Terjadi pemberontakan Petani besar-besaran pecah di semenanjung Shimabara, tidak jauh dari Nagasaki di awal tahun 1638. Banyak sekali orang Kristen yang ambil alih dalam pemberontakan itu, yang tampaknya terdorong akibat rasa jenuh yang telah dipendam puluhan tahundan hidup dalam pengejaran pemerintah. Orang Portugis yang mempunyai lebih banyak musuh dari pada teman di Jepang karena persaingan dalam dagang, dituduh membantu pemberontak secara langsung dengan senjata, dan secara tidak langsung menyelundupkan pendeta ke Jepang, dan pada tahun 1639 ini dijadikan alasan untuk memutuskan hubungan dagang dengan Macao. Orang Belanda memberi bantuan kepada Bakufu untuk memadamkan pemberontakan itu selamat dari krisis, tetapi mereka dipindahkan dari Hirado ke pulau Deshima di pelabuhan Nagasaki, dikarenakan memudahkan pengawasan.
Pemukiman orang-orang Belanda di Deshima terjadi lebih dari 200 tahun lamanya, dampak mereka bagi perekonomian Jepang tidak besar, tetapi ada dampak lain yang lebih penting setelah tahun 1700, yakni pengetahuan luar negeri yang luas bagi Jepang, sehingga dapat disimpulkan selama masa kekuasaan Tokugawa, Jepang merupakan negeri yang tertutup “sakoku”, tetapi kesimpulan ini tidak menjadi patokan utama, karena dalam kenyataannya masih ada hubungan dengan Korea dan Ryukyu, yang membuka pintu perdagangan ke Cina.
Kadang-kadang ada upaya dari orang Eropa untuk kembali membuka perdagangan, akan tetapi tidak mendapat sambutan sama sekali, langsung ditolak karena dianggap melanggar “ Hukum Adat”, juga ditolak dengan kekerasan. Jepang melihat dunia barat, terutama Eropa melalui tabir permusuhan dan penuh kecurigaan, ketika Jepang harus berhadapan pada abad ke-19 yang dilandaskan pada kemajuan Industri, menjadi acuan bagi Jepang untuk dan rakyat Jepang untuk memberi jawaban atas tantangan dari dunia luar selama beberapa tahun yang sangat menentukan.

Hubungan Jepang dengan Asia dan Eropa dimulai sejak abad 16-18 hubungan itu dimulai dengan perdagangan yang berlangsung antara jepang dengan cina,serta berlanjut dengan Negara Barat atau Eropa. Dimulai dengan hubungan Jepang dengan China sekitar abad 16 . Utusan - utusan yang dikirim Ashikaga ke Cina dalam pandangan jepang lebih  banyak berguna untuk tujuan berdagang.
Hubungan perdagangan China dan Jepang merupakan perdagangan yang illegal. Perdagangan antara dua Negara ini dihubungkan melalui perantara kapal – kapal Portugis. Hal ini menjadi keuntungan dari Portugis, namun pesaing – pesaing Portugis mulai bermunculan. Belanda dan Spanyol memulai aktivitas perdagangannya di Jepang.

Kamis, 10 Mei 2012

sedikit pengertian tentang : HISTORIOGRAFI KLASIK YUNANI DAN ROMAWI


Historiografi merupakan hasil dari penulisan sebuah peistiwa sejarah. Histororigrafi secara harfiah dapat disimpulkan sebagai sejarah penulisan sejarah. Hal tersebut berarti historiografi adalah hasil penulisan dari suatu peristiwa sejarah. Dalam perkebangan awal historigrafi dikenal di peradapan romawi dan yunani klasik. Hal tersebut tidak terlepas dari peradaban  Yunani dan Romawi yang sudah maju pada zaman klasik dan mempunyai budaya menulis yang tinggi. Namun dalam segi penulisan keduanya memiliki  perbedaan daam hal penulisan historiografi, hal tersebut tidak terlepas dari perseoalan pemerintahan dan cara hidup di kedua wilayah tersebut. Beberapa tokoh yang terkenal adalah Herodotus, Thucydides, Polybius, Titus Livius, dsb. Dalam penulisannya historiografi dipengaruhi oleh penulis sendiri, sehingga kita dapat melihat atau membedakan corak penuilsan penulis dalam penulisan istoriografinya. Sebagai contoh adalah contoh penulisan Herodotus yang masih berbentuk prosa dan puisi sebagai tambahan Herodotus dikenal sebagai bapak sejarawan dunia.
Pada periode penulisan historigrafi yang ditulis pada masa klasik, kajian penulisannya lebih dominan pada peristiwa sejarah konteporer, atau sazaman dengan penulis. Namun juga terdapat penulisan sebuah peristwa sejarah yang jauh kebelakang, bisanya penulisannya akan beruntut sampai pada zaman konteporer, atau sezaman. Dalam penulisan sejarah atau historiografi pada abad klasik ini juga kita bias melihat, bahwa corak penulisan masih diepngaruhi oleh unsure Mitos atau mitologi, dengan penulisan masih terdapat peran dewa-dewa trerhadap kehidupan manusia. Dalam penulisan pada abad klasik ini, penulisanya juga masih menggunakan sumber-sumber tradisi lisan yang diwarisan secara turun temurun. Sumber lisan memang bergubn pada saat itu sehingga dalam melengkapi interpretasi dari penulis histirografi.
Dalam bebrapa hal penulisan pada masa ini masih bersifat sedarhana, karena belum mempunyai kerangga daam penulisannya. Sehingga belum mendiskripsikan sebuah peristwa sejarah dengan penulkisan yang lebih deskriptif analisis. Kekuranag tersebut tidak terlepas adri perkebangan penulisan tersebut yang masih tergolong awal peradapan. Selain itu, dala mengambil sumber sejarah, para penulis zaman ini belum mengadakan kajian terhadap sumber, atau melakukan kiritis terhadap sumber sehingga panulisan sejarahnya belum  dalam merekontrusikan sebuah peristiwa masih bersifat anakronis. Beberapa hal yang sering menjadi kajian sejrawan pad masa ini adalah penulisannya bersifat dogeng, genealogi, epos (atau cerita kepalawanan) dsb. Dalam makalah ini akan dibahas mengenai peran sejarwan Romawi Klasik Polybius, dan karya beserta corak penulisan historiografinya.

Zaman Romawi merupakan berdiri pada periode tumbuh setalah runtuhya Yunani. Dalam kekaisarannya Romawi lebih menekankan pada pejajahan atau ekspansi wilayah ke daerah luar guna mmeperluas  wilayah kekuasaannya. Romawi berkembang menjadi wilayah yang luas karena memiliki sistem pemerintahan yang kuat dengan militer yang kuat pula, sehingga dalam misi ekspansi mereka banayk menuai kemenangan. Keadaan  social dan politik yang terjadi diwilayah ini, yang pada akhirnya juga berpengaruh kepada penulisan-penulisan historiografi di romawi, yang umumnya memilki cirri penulisan heroic, tentang kemenangan peperangan yang ada. Yang tentu dapat memebadakan penulisannya dengan Yunani. Meskipun mempunyai cirri tersendiri dalam menampilkan tema, namun secara strukutr penulisan secara umum relative serupa, dengam masih menggunakan karya berbentuk prosa, puisi maupun sastra.
Polybius merupakan Sejarawan yang terkenal pada masa Romawi, meski ia merupakan orang Yunani, ia hidup pada masa transisi, ketika Yunani runtuh dan Romawi mulai berkembang.ia dilahirkan di daerah Megalopolis yaitu daerah Yunani, ia  hidup pada tahun (208SM-126SM). Dalam hal status social, ia merupakan keluarga yang terpandang dalam pemerintahan romawi.  Semasa hidupnya ia mengalami gejolak politik yang kuat, terlihat pada tahun 167 SM, ia dipenjara oleh pemerinah Romawi, karena ia dan keluarganya dituduh terlibat dalam gerakan anti Romawi, ia di Sandra dan dibawa ke Italia. Selama masapenahanan tersebut ia  mengenal orang-orang kelas atas atas yang saat itu tinggal di daerah tersebut diantaranya adalah Cato dan Scipio yang  merupakan komandan perang Romawi,keduanya merupakan pengaggum kebudayaan yunani. Dalam memulai karya historiografinya yang dimulai pada saat ia dipenjara selama 17 tahun. Dan dimulai sejak masa ekspansi Romawi awal Perang Punisia ke II. Dalam penulisanya ia menulisakan kisah-kisah sejarah pada masa kontemporer atau semasa ia hidup. Karya-karyanya dominan pada peristiwa peperanan Romawi terhadap wilayah-wilayah kekuasaan yang ditaklukan. Yang menceritakan tentang keperkasaan Romawi dalam menaklkan musuh-musuhnya.  Hal tersebut tidak terlepas dari pengalamanya yang serng keliling samudra dalam perjalanya untuk mencatat sebah peristiwa yang terjadi.
Pada tahap penulisannya, Polybius lebih condong menuliskan sebuah peristiwa-peristiwa sejarah yang persifat peperangan atau heroic. Menceritakana kegigihan tentara Romawi dalam setap pertempuran, selain itu juga mebahasah masalah politik, dan kekuasaan yang dipimpin oleh Romawi. Dalam bebrapa penulisannya ia juga menceritakan, tentang sistem pemerintahan Roma, yang menurutnya pemerintahan kekaisaran Romawi adalah monarkhi, yaitu kekeuasaan neraga ada pada diri saja sepenuhnya.namun dalam perekembangan zaman, pemerintahan Romawi bersifat aristrokasi, dimana pemerintahan dijalan oleh kaum-kaum bangsawan yang duduk dalam pemerintahan. Dan yang terakir ia juga menyimpulkan bahwa pemerintahan Roamwi juga dapat bersifat Demokratis karena tampuk kekuasaan dipilih oleh Senatus atau anggota senat. Dalam sistem pemerintah Romawi, ia mengetahui banayak, karena kedekatannya denga petingi dan penjabat di romawi sendiri. Selain itu  Polybius merupakan salah satu sejarawan pertama untuk mencoba untuk menyajikan sejarah sebagai urutan penyebab dan efek, berdasarkan pemeriksaan yang teliti dan kritik tradisi. Dia menceritakan sejarahnya berdasarkan pengetahuan tangan pertama. Yang  menuliskan sebuah peristiwa sejarah yang ditulisnya Polybius menggunanakan metode wawancara terhadap saksi- saksi atau veteran yang menjadi saksi sejarah suatu peristiwa.
Karya yang dihasilkan oleh Polybius mengenai sejarah kekaisaran Romawi adalah The Histories yang menceritakan kejadian peperangan yang terjadi di Romawi, buku ini terdiri dari bebrapa jilid, sampai tujuh, namun bagian terakair rusak berat sehingga kurang dapat menejalsakan tentang peristiwa yang sedang terjadi. Dalam buku tersebut menjelaskan dari peristiwa perang Punic satu dan Dua. Kemudian dalambuku ini juga menceritakan kehidupan di Romawi, salah satunya yang telah disebutkan diatas mempabasah mengenai masalah strukutur pemerintahan di Kekaisaran Romawi. Yang juga membahas masalah kakuataan unggulan Romawi adalah masyarakatnya yang beragam dimana banayak masyakat yang memilki suara dan memicu sikap individualis yang menciptakan pemikiran-pemikiran baru, dan hal tersebut pada akhirnya dapat memberikan kontribusi bagi wialayah Kekaisaran Romawi.



Kamis, 29 Maret 2012

review buku "SENJATANYA ORANG ORANG LEMAH karya JAmes Scoot"


Pada abad ke 19 dan awal abad ke 20 terjadi pemberontakan petani yang ada di pulau jawa atau biasanya disebut dengan gerakan ratu adil . Gerakan ini dipelopori oleh para petani di jawa yang terhadap penguasa colonial yang membebani mereka . Hal itu tidak lain karena pemererintah hanya mengeksploitasi para petani dan buruh untukmelakukan perintah-perintah yang dikekendakinya . Hal ini yang menyulut kemarahan petani kemudian timbul gerakan-gerakan social yang ada , antara lain pencurian terhadpat orang-orang kaya yang dianggap sebagai kaki tangan para penguasa colonial . Kemduian juga melakukan pembangkangan pertanian yang dilakukan oleh para petani . Seperi mogok kerja dll . Hal itu juga terjadi di daerah bangian Malaysia yaitu Sedaka yang juga terjadi pemberontakan-pemberontakan petani namun lebih bersifat presuasif .
Kondisi social yang terkjdi di dearah Kedah  atau sekarang disebut Sedaka hampir sama dengan kehidupan petani-petani yang ada didaerah Asia tenggara lainnya yang bercorak agraris . Masyarakat sekitar yang sebgaian besar bermata pencaharian sebagai petani menggantungkan hidupnya pada sawah-sawah yang ada didaerah mereka . Mengenai masalah-maslah social seperti kebiasaan-kebiasaan yang mereka lakukan terhadap orang yang mereka tidak sukai  seperti dalam masyarakat desa yang ada mereka juga suka menggunjing, memfitnah orang yang dianggap musuh mereka bersama , memang merupakan hal yang lumprah terjadi akibat perbedaan status social . Mereka memang cenderung tidak melakukan perlawanan secara radikal dan hanya biasanya perlawanan mereka bersifak simoblik . Pertarungan tersebut terjadi dalam konflik antar kelas yaitu si kaya dan si miskin . Perlawanan-perlawnan petani  ini merupakan pertarungan jangka panjang , antara petani dan pihak yang mencoba menyerobot pekerjaan, makanan, sewa dan bunga dari mereka. Kebanyakan bentuk pertarungan ini hampir saja menimbulkan tantangan kolektif langsung. Senjata-senjata yang mereka miliki seperti, memperlambat pekerjaan, bersifat pura-pura, pelarian diri, pura-pura memenuhi permohonan, pencurian, pura-pura tidak tahu, menjatuhkan nama baik orang, pembakaran, penyabotan dan sebagainya. Hal itu keranya efektif sebagai perlawanan terhadap penguasa yang dilakukakan oleh para petani yang tertindas . Hal yang dilakukan oleh masyarakat ketika menyindir orang kaya yang berkelakuan buruk adalah salah satunya Haji Broom yang merupakan represintatif dari orang kaya yang rakus yang juga telah melanggar ukuran-ukuran yang diterima tentang perilaku di desa itu itu.  Bahkan masyarakat desa itu mempunyai label-label atau istilah tersendiri untuk para petani kaya yang dianggap rakus itu. Haji Broom misalnya yang berarti haji sapu, yang berarti Haji yang suka menyapu bersih atau mengambil hak-hak milik orang miskin dengan jalan menjadi lintah darat. Kemarahan masyarakat setempat terhadap para Haji yang tidak mencerminkan status haji yang disandangnya, menguatkan mereka untuk menambahi label-label yang buruk di belakang status Haji mereka, antara lain Haji Broom, Haji Sangkut , Haji Merduk , Haji Karut , Haji Kedekut, Haji Bakhil dan juga menambahi nama yang buruk di belakang nama petani kaya seperti Kadir Ceti. . Semua nama-nama itu merupakan kritikan keras dari masyarakat terhadap para haji yang diharapkan seharusnya merupakan orang yang taat terhadap agama, karena salah satu tujuan utama dari ibadah haji adalah membersihkan diri dari dosa dan mempersiapkan diri untuk diadili Allah.
Pemerintah juga melakukan kekuasan untuk menghegemoni para petani , salah satunya adalah menerapkan tanaman yang harus ditanam oleh para petani . Hal in secara tidak langsung juga dilakukan oleh para petani . Namun dalam prakteknya mereka juga menyeleweng dari peraturan pemerintah seprti membiarkan tanaman yang ditanamnya dan tidak melakukan usaha semaksimal mungkin untuk menghasilkan panen yang baik . Sehingga hal tersebut akan menggagu hasil produksi yang telah ditetapkan oleh pemerintah . Hal ini ytidak dilakukan secar terang-terangan supaya pemerintah sadar akan peraturannya tersebut tidak dikendaki oleh para petani . Lain dari pada itu pemrintah juga mencaplok sebagian tanah-tanah petani dan dijadikan tanah milik Negara .  Hal yang menarik dari kehidupan petani di Sedaka ini adalah tidak pernah terjadi konfrontasi terbuka, bahkan upaya-upaya pemboikotan penanaman padi dilakukan dengan sangat hati-hati, mereka. Menyampaikan pesannya lewat orang lain, akan ketidakpuasan hati mereka dan mengancam jika suatu saat mesin pemanen rusak, maka jangan harap dapat mengandalkan buruh-buruh lama untuk membantunya mngatasi kesulitan. Para penanam padi itu tetap menjaga pilihan mereka. Mereka menghindari untuk secara terus menerus menolak menanam padi, karena itu akan memancing konflik terbuka.

Konflik-konflik terasebut sering terjadi karena adanya kecemburuan social terhadap para orang yang kaya yang menguasai mereka serta secara tidak langsung mereka harus mematuhi kehendak para pemilik modal tersebut . Buku ini mengulas secara terperinci mengenai perlawanan-perlawan yang dilakukan oleh petani atas  hegemoni oleh para penguasa . Mereka yang secara strata social lemah akan melakukan hal-hal yang dilakukan seprti diatas . Para penguasa  hanya mencari keuntungan dari petani namun tanpa melihat aspek-aspek yang terjadi akibat penerapan-penerapan yang dibuatnya. Sehingga pemerintah terkesan membiarkan kesejahteraan petani .


SEJARAH NASIONAL NDONESIA JILID III


SITUASI SERTA KONDISI SOSIAL BUDAYA
                             Di Nusanatara peneyebaran agama islam muncul sekitar abad ke XIII ditandai dengan berdirinya kerajaan Samudra pasai  . Pada proses penyebarannya islam lebih menempatkan ke daerah pesisir yang sebelumnya sudah diperkenalkan oleh pedagang dari Persia,India,dan Arab . Kita dapat mnegetahui bahwa masa pra islam, kerajaan-kerajaan Nusantara umumnya beragama hindu . pada masa islam awal para pedagang menyebarkan agama islam lewat perdagangan yang berlangsung di nusantar sejak abad ke VII . Pada perkembangannya islam sendiri kususnya yang ada di Jawa juga dipengaruhi akibat runtuhnya kerajaan Majapahit karena terjadin perebutan kekuasaan yang dilakukan oleh para rajanya sendiri . Dimasa ini kerajaan demak muncul sebagai kerajaan yang bercorak islam di Jawa yang sbelumnya juga merupakan daerah kekuasaan dari kerajaan Majapahit .
                              Pada perkembangan islam dimaluku sedikit berbeda, dimana islam masuk bukan dari dampak lemahnya kerajaan local melainnkan jalur perdagangan yang dilakukan oleh Jawa . pada masa pemerintahan sultan Zainal Abidin sultan Hitu adalah salah satu murid dari sunan Giri yang berasal adri Gersik . hal yang juga mempengaruhi tersebarnya agama islam antara lain adalah islam sebagai agama baru ini tidak menegnal sistem kasta yang ada pada agama hindu, kemudian syarat masuk islam tidak rumit. Selain itu penyebarannya dapat dilkukan oleh seluruh umat islam dan tidak sebatas golongan-golongan tertentu saja .

SALURAN SALURAN ISLAMISASI
Golongan pembawa dan penerima
                                Saluran islam sendri berkembang di Nusantara dipenagruhi oleh factor pembawa dan penrima itu sendiri . Golonagn-golongan pembawa ini juga membawa unsur-unsur budaya mereka . Masuknya islam sendiri dibagi menjadi tiga babak,pertama kedatangan,penyebaran dan perkembangan . Pada masa kedatangan islam diperkirakan pada abad ke VII, pada abad ini sudah terdapat hubungan dagang antara pedagang asing dan pribumi,diperkirakan juga terdapat perkampungan-perkampungan orang asing dibebrapa tempat .Pada abad selanjutnya V sampai Vi kemudian islam menyebar dinusantara . Sedangkan pengaruh islam itu diterima oleh masyarakat golongan bahwah yang sering melakukan kontak dengan para pedagang asing dipelabuhan . yang kedua adalah para wali yang pada cerita-cerita tradisional dan babad-babad Jawa juga berpengaruh terhadap perkembangan islam kusunya di Jawa . Seadangkan diluar Jawa terdapat tokoh-tokoh seperti Dato’ Ribandang,dan Datok sulaiman di Sulawesi dianggap sebagai penyebar islam .
Cara Islamisasi
                               Dari penjelasan diatas sudah dijelaskan bahwa pembawa islam adalah para pedagang,mubalig-mubalig,para wali,dan ulama-ulama setempat . Sedangkan unutk cara islamisasinya diantaranya adalah melalui perdagangan, suadah dileskan diatas. Kemudian melalui perkawinan, pada tahap ini para pedagang juga melkukan perkawinan dengan penduduk , memang biasanya pada saat perdagangan mereka tidak membawa istri dan sanak keluarganya . dan umunya untuk menikahi penduduk pribumi haruslah diislamkan terlebih dahulu supaya pernikahannya sah .  selanjutnya adalah peran pesantre-pesantren sebagai penyebaran islam . Dimana biasanya setelah murid-murid yang belajar dipesantren diangganp sudah mampu mereka akan kembali ke daerahnya masing-masing untuk melakukan penyebaran islam atau dakwah . kemudian juga melalui jalur kesenian dan budaya . hal ini juga pernah dilakukan oleh sunan Kali Jaga untuk menarik minat masyarakat untuk memeluk agama  islam . yang mengubah cerita-cerita wayang yang bercerita tentang Mahabarata diubah dengan menambahkan unsur-unsur islam .

ORANG SAKIT TIDAK PERLU KE DOKTER : KAJIAN SERAT PRIMBON JAMPI JAWI HERI PRIYATMOKO


                           Tan khoen swie merupakan salah satu orang yang berpengaruh dalam masyarakat Jawa . Ia merupakan soerang penerbit yang dikenal oleh orang banyak . Salah satu buku yang pernah diterbitkannya adalah Serat primbon jampi jawi yang ditulis oleh Bratasuparta pada tahun 1933 . Orang banyak mengira bahwa kehidupan Tan Khoen Swie jauh dari masyarakat pribumi karena ia adalah keturunan cina . Ia mengenbangkan sastra Jawa dan mengakrabkan ilmu pengetahuan Jawa kepada masyarakat luas, yang merupakan misinya selama menggumbuli bisnis percetakan . Percetaan yang dipimpinnya sendiri sudah berusia hamper setengah abad lebih, terhitung mulai tahun 1905 samapi 1960 . Yang menarik dari usaha penerbitannya adalah memajang foto dan tanda tangannya disetiap dihampir setiap buku yang diterbitkannya . Pada serat primbon jampi jawi  yang memiliki halaman sampai 104 dan berisi 290 cara pengobatan , disertai lampiran tata cara agar pembaca  mudah mencarinya . Dalam penerbitan buku ini, Tan khoen swie ingin menyebar luaskan ilmu pengobatan tradisional Jawa kepada masyarakat luas yang sebelumnya hanya hanya dipraktekan oleh para bangsawan atau penguin kraton saja . Dan secara tidak langsung ia telah turut menyelalamatkan sepenggal local genius pengobatan pribumi yang semula hanya diwariskan dengan budaya lisan dan diubahnya memalui tulisan . Tan khoen swie berpesan agar masyarakat yang jauh dari dokter(orang msikin) dianjurkan menggunakan resep tradisional  jawa dan tidak meninggalkan pantangan-pantangan yang ada dalam primbon . Karena naskah tradisional ini memuat gugon tuhon (mitos) orang jawa perihal penyakit dan racikan jamu jawa asli . Dalam beberapa cara yang digunakan mengandung unsur yang masitik senisal ( mandi karmas pada hari jumat biar dalam keadaaan suci dan mori putih sebgai obat ). Kemudian juga terdapat unsure-unsur agama ( membaca kulhu atau surat iklas )

KECANTIKAN DAN PENGOBATAN PENYAKIT REPRODUKSI DALAM NASKAH RUKMINI TATTWA
I KETUT JIRNAYA
                       Masyarakat Nusantara sampai saat ini masih menggunakan obat-obatan tradisional  disamping obat-obatan modern sebagai sarana pengobatan . Hal itu tidak lain, karena masyarakat Nusantara memiliki SDA yang melimpah guna menunjang tersedianya bahan-bahan yang dapat digunakan sebagai obat tradisional . Pengetahuan tentang mengobatan tradisional telah diturunkan oleh para leluhur yang sebagian besar dituliskan didalam naskah-naskah seperti naskah lontar , kulit kayu, dluwang dll .  Salah satunya yang memiliki banyak sumber tentang  pengobatan tradisional adalah Bali . Karena didaerah tersebut masih banyak ditemukan naskah naskah yang dapat kita pahami isinya . Salah satunya adalah Rukmini tattwa yang merupakan suatu naskah yang berisikan pengobatan tradisional  khususnya membahas tentang perawatan fisik laki-laki maupun perempuan yang sudah menikah dalam arti untuk melanggengkan rumah tangga . Naskah rukmini tattwa memiliki keunikan dalam segi nama, karena dalam naskah-naskah pengobatan biasnya menggunakan istilah-istilah usada, seperti usada kuda , usada rera , usada manak dll .
                           Dalam sejarahnya, dari cerita Bhatarayhuda istilah Rukmini adalah penjelmaan dari Dewi Sri ( dewi kesuburan ) yang bersuamikan  Sri Kresna . Dewi Rukmini mempunyai sahabat yang bernama Dewi Saci yang juga merupakan permaisuri dari Dewa Indra .  Kemudian Dewi RUkmini sering bercerita tentang masalah rumah tangganya, kemudian Dew Saci memberikan nasehat-nasehat kepada Dewi RUkmini untuk melakukan perawatan Tubuh guna memperlanggeng Rumah tangganya dengan Sri Kresna .
                            Naskah rukmini tattwa ini menjelaskan secara lengkap tentang perawatan tubuh  bagi pengunaanya . Diantaranya juga membahsah tentang berbagai maslah yang dihadapi oleh pasangan suami istri . Seperti maslah ejakulasi dini, memperbesar kelamin dsb. Kemudian masalh kewanitaan seperti keputihan , bau tidak sedap , merapet kan kelamin dsb . Dalam naskah ini Juga dijelaskan beberap cara yang menggunakan mantra-mantra gaib dalam setiap pengobatannya .

review buku dua kota tiga zaman surabaya dan malang.... purnawan basundoro


Dua kota tiga zaman Surabaya dan malang
Surabaya dan malang merupakan kedua kot yang berada di jawa timur.kota ini memiliki sejarah dalam proses pembentukannya sebagai kota yang di kuasai oleh colonial pada saat itu.Menilik dari sejarahnya kedua kota tersebut memiliki berbendaan karakteristik yang amat bertolak belakang.Oki akira menyatakan bahwa kta dibagi menjadi dua yaitu kota luar dan kota pedalaman.surabaya yang mewakili sebagai kota luar yang dijadikan pusat perrkonomian dan perdagngan,sedangkan kota malang sebagai tempat hunian dan peristirahatan,kota ini berkembang pada sisitem perkebunanya.
Dalam perkebngannya kota Surabaya menjadi kota yang besar dan maju pada sector industry yang pesat.pada permulaannya kota ini tidak mejadi dareah ekspolarasi colonial,dalam arti tidak seprti kawasan pedesaan pedesaan yan g dijadikan ajang eksploitasi colonial untuk memperkaya Negara induk.Subaya sebagai kota luar(pesissir) yang berperan aktif melakukan sisitem perdagangan yang dilakukan oleh [ihak belanda,sebagai pengankutan hasil bumi dari hindia belanda ke Negara Negara yang menampung hasil2 bumi tyersebebut.Pada tahun 1870 terdapat peraturan yaitu undang undang agraria yang membebaskan para pemilik modal untuk menghuni Surabaya untuk perdanggan.Hal ini yang merik perhatian orang orang asing terutama eropa dan orang timur(cina dan arab)untuk emnetap di Surabaya.para memilik modal tersebut membeli tanah2 yang ada di kota untuk menja;lankan bisnisnya.hal ini yang memicu pertarungan social yang terjadi di Surabaya,dimana penduduk asli Surabaya haurs berebut tempat dengan bangsa2 asing tersebut yang kemudian menimbulkan masalah di per kotaan.Diantaranya munculnya pemukiman pemukiman kumah yang ada di daerah kota,yang ditempati warga2 miskin yang tidak punya uang untuk emmbeli tanah yang adad di kota untuk di jadikan tempat tinggan yang layak huni.Hal ini yang menyebabkan oenataan kota tidak terlihat indah dikarenaan pemukiman2 pemukiman kumah yanga ada ti kota.Pemukina pemukina kumuh ini menjadikan banyaknya penyakit timbul akibat lingkungan yang tidak sehat ini.hal ini juga berpengaruh terhadap orang 2 eropa yan tinggal di dearah mereka.. mereka sendiri beru menyadari bahwa banyak penyakit yang ditimpbulkan dari pemukina 2 pribumi

Rabu, 14 Maret 2012

PANTANGAN DALAM PERNIKAHAN


                     Dalam adat Jawa biasanya  setiap prosesi pernikahan terdapat banyak makna yang tekandung dalam setiap prosesinya. Hal itu diantaranya adalah pantangan-pantangan yang ada didalamnya biasanya tidak boleh dilanggar. karena dapat menyebabkan orang yang melanggarnya celaka dan tidak langgeng pernikahan yang dijalaninya. Diantaranya adalah pantangan jilu, jilu atau siji telu sendiri merupakan bahasa Jawa yang artinnya adalah satu dan tiga yang mempunya arti bahwa anak yang bersanyangkutan tidak boleh lahir pada urutan satu dan tiga dalam urutan keluarganya. Calon mempelai harusnya bukan urutan dari jilu. Masyarakat mempercayai, bahwa jilu adalah perumpamaan ataupun lambang dari tali pengikat pada pcong yang digunakan untuk mengikat orang yang sudah meninggal. Orang yang melelanggar pantangan ini akan mendapat kesialan dalam hidupnya dan pernikahan yang dijalaninya biasanya tidak langgeng.
                      Yang kedua adalah orang yang lokasi rumahnya tidak dianjurkan dalam kepercayaan masyarakat setempat,yaitu ketika calon mempelai wanita memiliki rumah ataupun bertempat tinggal disebelah barat dari calon mempelai pria. Hal ini diyakini bahwa arah kebarat merupakan bukanlah aliran air, dalam arti arus air biasanya bukan mengalir dari timur menuju kebaran. Dalam hal ini masyarakat mempercayai pasangan yang melanggar pantangan tersebut akan mengalami kesusahan dalam mencari Riski dalam menghidupi keluarganya.
                       Mitos mitos tersebut merupakan mitos yang dipercayai oleh sebagian masyarakat jawa yang tentunya akan berbeda pada masyarakat lainnya.

Selasa, 13 Maret 2012

PERKAMPUNGAN ARAB YANG ADA DI SURABAYA


Perkampungan arab merupakan sebuah komplek kediaman orang-orang Arab maupun keturunan Arab yang menetap di daerah tersebut . Perkampungan ini biasanya didirikan pada saat islam datang ke Nusantara untuk melakukan perdagangan  dan menyebarkan pengaruhnya . Perkampunagn arab diketaui datang pertama kali di daerah pesisir Sumatra tepatnya di daerah Pasai pada sekitar abad ke VII. Kedatangan orang-orang Arab juga berlangsung pada sekitar abad ke XIII ketika islam sudah melakukan penyebaran agama islam di Nusantara. Perkampungan yang biasanya  bertempat di dekat pelabuhan-pelabuhan . Kampung tersebut biasanya menjadi tempat bermukim semetara orangorang arab untuk melakukan perdagagan dan kemudian akan kembali ke daerah asalnya . Dalam hal tersebut juga tidak sedikit para pedagang Arab tersebut menetap di tempat tersebut . Hal tersebut menjadikan orang-orang Arab melakukan  kontak terhadap orang-orang pribumi dan tidak sedikit pula yang menikah dengan wanita-wanita pribumi . Hal tersebut yang menyebabkan perkampungan Arab ada di Indonesia dan menjadi ciri tersendiri dari multi kultur yang ada di Indonesia . Perkampungan tersebut membentuk sebuah komunitas yang unik dalam masyarkat di Indonesia.
Mengenai perkampungan Arab yang ada di Surabaya , ada yang mengatakan berdirinya   kampung tersebut tidak lepas dari peran Sunan Ampel yang menyebarkan islam di Surabaya.  Berdasar catatan dalam Kitab Pengging Teracah, setelah selesai mendatangi undangan Raja Brawijaya, penguasa Mojopahit, Sunan Ampel mendapat ganjaran Ampilan tanah untuk menyebarkan agama Islam disisi utara tanah Jawa Timur.Perjalanan Sunan Ampel kala itu dibarengi beberapa pengikut, diantaranya Ki Wirosaroyo. Wirosaroyo sebelumnya beragama Hindu. Setelah masuk Islam, ia menyatakan ingin ikut perjalanan Sunan Ampel ke Surabaya. Kebetulan ia punya anak gadis bernama Karimah (yang kemudian disunting Sunan Ampel). Sesuai tradisi Jawa, orang tua kadang dipanggil dengan nama anak pertamanya. Jadi Ki Wirosaroyo sering dipanggil dengan nama Pak Karimah, atau lebih populer lagi dengan sebutan Mbah Karimah. Sunan Ampel juga mendirikan beberapa masjid, diantaranya masjid di daerah kembang kuning dan yang terkenal adalah masjid Sunan Ampel yang saat ini masih ramai oleh para peziarah yang datang untuk memanjatkan doa.
Perkampungan Arab di Surabaya terletak di daerah Ampel yang dibatasi oleh Suangai Kalimas di sebelah barat, sbelah timur oleh sungai Pegirian. Dan sebelah selatan dibatasi oleh jalan Kembang Jepun . Mengenai berbagai entis yang ada di Surabaya juga terdapat etnis-etnis yang berada di sekitar daerah tersebut yaitu entis Cina yang ada di daerah Kembang Jepun . Terdapat juga sisa-sisa peninggalan perumahan Eropa yang ada didaerah tersebut. Memasuki daerah perkampungan Arab kita akan melihat berbagai aktifitas ekonomi yang ada pada daerah tersebut . Yang mendominasi aktifitas tersebtu adala katifitas perdagangan yang dilakukan oleh orang-orang keturunan Arab yang menempati daerah tersebut. Banyak diantara para pedagang yang menjual barang-barang yang bernuansa Timur Tengah seperti minyak wangi, peralatan sholat kain-kain, umumnya barag-barang tersebut banyak dibutuhkan oleh para peziarah yang datang untuk berdoa di makam Sunan Ampel. DI perkampungan juag terdapat para pedagang yang menjual makan khas Timur Tengah. Sepert nasi kebuli, roti maryam, kambing ove dan makanan-makanan yang berbau Arab terdapat di sini. Hal ini juga dapat menunjukakn kepada kita bahwa perkampungan ini masih mewarisi kebudayaan asal mereka dari Timur Tengah.Terbutkti dengan aktifitas yang dijalankan di daerah kampung Arab, meski kebudayaan tersebut juga sudah bercampur dengan budaya masyarakat yang ada di Surabaya.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj9NVSx_C4lkppLMHf8XM7tJQdHg_17Bm6CR6QmAoP9uVAJoI8av994N6LrQrAoW4oer1FeenM0BEERomMIT1am81vEtv18hf3fxXsJm5AG9qchR4gSeRP9was2wqiHB8isA43xPxzOr_sr/s200/SAM_1991.JPG                      https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh5bJcXu4n8wwa7KlKu5i4U68QB0aEJvxkqExCaRRDyG5QpaONcuRD74RP4tNUAQUEtw3ZSpTnFlKUf_DfuSGPXT4ZAMwRPhtqEEJatoA-B8zqofnhj-Cf0Shqbw8LMA1xFGIouQ_zcQF8g/s200/SAM_1989.JPG
Yang menjadi perkampungan Arab di Surabaya ini  ramai dikunjungi oleh orag-orang yang ada diberbagai daerahan luar daerah pun banyak  yang datang berkunjung ke makam Sunan Ampel. Dan melakukan sholat di masjib Besar Sunan Ampel. Yang berada di antara perkampungan Arab yang ada di daerah tersebut. Masjid yang berukuran besar dan megah ini juga mempunyai ke unikan di dalamnya selain ukiran-ukiran yang khas dari masjid ini. Terdapat makam berjumlah Sembilan yang dimiliki oleh satu orang. Beliau adalah Mbah Bolong yang merupakan salah satu murid dari Sunan Ampel. Menurut cerita setelah Mbah Bolong meninggal masjid menjadi kotor dan saat itu Sunan Ampel berkata ‘’ andai saja Mbah Bolong masih hidup ‘’ dan sektika mbah Bolong ada di pelataran masjid dan sedang menyapu disitu. Hal tersebut berlangsung sampai Sembilan kali sampai Sunan Ampel wafat.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgU3Cd7vOx7oUE5ho5VrbMY-udV490ke4Qn3VJIlgXJ2FiezQxifzXVBKkN_EOZuDkohZbh_TXk-I0evlO7oXFOENUrcJATsEatLR2yxS8RhyVFrlYIefVwP7aWtesxdUmAf-S0BlqnkH7P/s320/SAM_1973.JPG         https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi20r6zFxs17OqAtZrLZqnKSDlQ_l4pRdHZ-ZFgEZnm4ixGEFQMA4opk4QfM7r1nSyNFDfCPBOQSajqvYMnzVatmW1DD2vcglypCbYfsTLf7y3zn5FPtqjc2gONNN7EThHDOoMScu5Qy0hq/s320/SAM_1984.JPG
















DAFTAR PUSTAKA
Nugraha N, Marwati D.P,1980.Sejarah Nasional Indonesia jilid 2,Jakarta,
http://seratusnegara.blogspot.com/2011/06/kampoeng-arab-timur-tengah-nya.html
http://4.bp.blogspot.com/q2asK6n9InI/TfYMk5h0k9I/AAAAAAAAAiM/yGIZY_iVCT4/s1600/SAM_1973.JP
http://4.bp.blogspot.com/NoAdEKHbZHQ/TfbfzSBOKtI/AAAAAAAAAjk/gyhP7o4WYEA/s1600/SAM_199.J